SIARAN PERS
Untuk diterbitkan segera
*) Tahapan penggalian stasiun bawah tanah dimulai di titik Bundaran HI malam ini
Sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan bahwa tahapan konstruksi Skala Besar Proyek MRT Jakarta segera dimulai pada awal bulan April 2014. Titik pertama dimulainya tahapan ini adalah di titik Bundaran Hotel Indonesia (HI) yang bakal menjadi stasiun MRT bawah tanah Bundaran HI. Tahapan pekerjaan tersebut dimulai hari ini untuk jenis pekerjaan pembuatan D-Wall.
Jakarta, 4 April 2014. Manajemen PT MRT Jakarta hari ini mengumumkan dimulainya tahapan konstruksi skala besar, yakni tahapan dimulainya proses penggalian stasiun bawah
tanah. Proses ini dimulai di titik Bundaran Hotel Indonesia (HI) yang akan dimulai pada malam hari ini. Konsekuensi dari dimulainya tahapan konstruksi skala besar ini adalah dilakukannya penutupan lajur median jalan dalam waktu yang cukup lama sekitar 4 tahun. Dengan penutupan lajur median jalan ini, rekayasa lalu lintas harus dilakukan untuk menghindari dampak yang lebih luas bagi lalu lintas disekitar lokasi konstruksi proyek.
Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami mengatakan bahwa dimulainya tahapan ini
telah sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya. “Kami gembira menyampaikan bahwa sejauh ini tahapan pekerjaan konstruksi telah berlangsung sesuai dengan jadwal dan mulai malam ini kami akan segera memulai tahapan konstruksi skala besar,” Jelas Dono Boestami.
Ditambahkannya bahwa lokasi awal dimulainya konstruksi skala besar ini adalah di titik Bundaran Hotel Indonesia (HI) atau tepatnya berada di depan Plaza Indonesia, Kantor Kedutaan Besar Jepang dan Plaza EX. “Malam ini pekerjaan awal berupa persiapan marka jalan dan penutupan lajur median jalan, pada tanggal 7 April nanti pekerjaan penggeseran pagar dan dilanjutkan dengan pembuatan Soil Pond, dilanjutkan pada tanggal 22 April pekerjaan pembuatan guide wall dan pada tanggal 19 Juli pembangunan D-Wall untuk stasiun bawah tanah Bundaran HI akan dimulai,” Jelas Dono Boestami.
“Pekerjaan ini tentunya akan memberikan dampak yang lebih luas kepada lalu lintas, oleh karena itu kami memohon maaf kepada masyarakat Jakarta khususnya pengguna jalan. Kami juga memohon maaf kepada para pengelola gedung di sekitar lokasi pembangunan yang jalan masuk maupun keluar gedung akan mengalami perubahan,” Jelas Dono Boestami.
Dono Boestami menambahkan, bahwa tahapan pekerjaan penggalian stasiun bawah tanah di titik Bundaran HI lebih rumit dan membutuhkan lebih banyak waktu dan tahap pekerjaan karena lebar jalan yang lebih sempit jika dibandingkan dengan di lokasi sepanjang jalan Sudirman. Sebagai informasi lebar Jalan Sudirman lebih dari 50 meter dengan trotoar yang luas, sementara lebar jalan Thamrin di lokasi konstruksi hanya 43 meter. “Oleh karena itu kita lebih dahulu memulai pekerjaan tersebut di Bundaran HI, dan akan diikuti titik lain di depan Ratu Plaza dan Senayan pada bulan Juni mendatang,” Jelas Dono Boestami.
Secara ringkas tahapan penggalian stasiun bawah tanah untuk proyek MRT Jakarta adalah sebagai berikut: (1) pembuatan Guide Wall, (2) pembangunan Diaphragm Wall atau D-Wall (3) penggalian tanah serta pembangunan stasiun bawah tanah itu sendiri. Dan apabila pembangunan stasiun telah selesai tahap lanjutan adalah mengembalikan fungsi lokasi penggalian kepada kondisi seperti sediakala.
Untuk titik Bundaran HI sendiri, khusus untuk pembuatan Guide Wall saja akan berlangsung 6 tahap dan membutuhkan waktu selama lebih dari 3 bulan, dan setelahnya dilanjutkan dengan pembangunan D-Wall.
Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta M. Nasyir menjelaskan bahwa Guide Wall diperlukan untuk memberikan jalan kepada peralatan konstruksi yang akan digunakan untuk pembangunan D-Wall. “Pembuatan Guide Wall penting untuk memberikan presisi bagi pengoperasian peralatan konstruksi dalam membangun D-Wall nanti,” Jelas M. Nasyir.
M. Nasyir menambahkan bahwa pekerjaan pembuatan Guide Wall ini diperkirakan selesai pada akhir Juli 2014 dan akan segera diikuti dengan pembangunan D-Wall. Tahapan dalam pembangunan D-Wall sendiri akan membutuhkan waktu yang lebih lama dan proses yang lebih banyak.
Berikut adalah penjelasan ringkas mengenai tahapan pekerjaan, khusus untuk pembuatan Guide Wall saja, yaitu:
Tahapan Pembuatan Guide Wall
Tahap 1
Kegiatan Konstruksi:
Persiapan Pekerjaan Pembuatan D-Wall di titik Bundaran HI
Rekayasa Lalu Lintas:
Tidak ada perubahan, dan tetap menggunakan kondisi lajur saat ini.
Jadwal Pekerjaan:
4 – 6 April 2014

Tahap 2
Kegiatan Konstruksi:
Pembuatan Soil Pond di lajur tengah lokasi pekerjaan. Pembongkaran Halte Transjakarta & Jembatan Penyeberangan Bundaran HI dan Sarinah (depan Sinarmas)
Rekayasa Lalu Lintas:
Tidak ada perubahan, dan tetap menggunakan kondisi lajur saat ini.
Jadwal Pekerjaan:
7 – 21 April 2014

Tahap 3
Kegiatan Konstruksi:
Pembuatan Guide Wall sisi barat untuk standard dan shaft area
Rekayasa Lalu Lintas:
Jumlah lajur kearah utara (depan kedubes Jepang) menjadi 3 lajur dan 1 lajur Busway yang dapat digunakan kendaraan lain (Shared). Jumlah lajur ke selatan tetap seperti sebelumnya (5 lajur normal dan 1 busway). Lajur Busway dua arah akan berada pada sisi Timur area konstruksi
Jadwal Pekerjaan:
22 April – 21 Mei 2014

Tahap 4
Kegiatan Konstruksi:
Pembuatan Guide Wall sisi timur untuk standard dan shaft area
Rekayasa Lalu Lintas:
Jumlah lajur kearah utara (depan kedubes Jepang) menjadi 3 lajur dan 1 lajur Busway yang dapat digunakan kendaraan lain (Shared). Jumlah lajur ke selatan tetap seperti sebelumnya (5 lajur normal dan 1 busway). Lajur Busway dua arah akan berada pada sisi Barat area konstruksi
Jadwal Pekerjaan:
22 Mei – 21 Juni 2014
Tahap 5
Kegiatan Konstruksi:
Pembuatan Guide Wall sisi timur untuk area entrance dan Mechanical Electrical Room Stasiun Bundaran HI
Rekayasa Lalu Lintas:
Jumlah lajur ke utara menjadi 3 lajur normal dan 1 lajur busway (shared). Jumlah lajur ke selatan tetap seperti sebelumnya (5 lajur normal dan 1 busway). Lajur Busway dua arah akan berada pada sisi Barat area konstruksi
Pintu masuk untuk Gedung Plaza Permata dan emergency exit Wisma Nusantara akan mengalami perubahan
Jadwal Pekerjaan:
22 Juni 2014 – 5 Juli 2014
Tahap 6
Kegiatan Konstruksi:
Pembuatan Guide Wall sisi barat untuk area entrance dan Mechanical Electrical Room Stasiun Bundaran HI
Rekayasa Lalu Lintas:
Jumlah lajur ke utara menjadi 3 lajur normal dan 1 lajur busway (shared). Jumlah lajur ke selatan tetap seperti sebelumnya (5 lajur normal dan 1 busway). Semua lajur akan berada pada sisi timur area konstruksi. Pintu masuk untuk Gedung Kedubes Jepang dan Plaza EX akan mengalami perubahan.

Jadwal Pekerjaan:
6 Juli – 19 Juli 2014


Terkait dengan pelaksanaan rekayasa lalu lintas di titik Bundaran HI maupun di titik konstruksi lainnya, akan dikoordinir oleh Dinas Perubungan Provinsi DKI Jakarta serta Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya. “Terkait dengan rekayasa lalu lintas, kami berkoordinasi dengan pihak terkait baik Dinas Perhubungan DKI Jakarta maupun Dirlantas Polda Metro Jaya,” Jelas Dono Boestami.
Dono Boestami menambahkan bahwa dibawah koordinasi Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta dan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, pihaknya akan berusaha sebaik mungkin agar tahapan konstruksi skala besar ini tidak terlalu berdampak pada lalu lintas Jalan dan kenyamanan pengguna jalan. “Kami akan berusaha memastikan agar hak pengguna jalan selalu diperhatikan, terutama terkait masalah kenyaman dan keamanan berkendara,” tegas Dono Boestami.
Untuk memastikan hal tersebut, selain Rambu-Rambu Lalu Lintas yang akan dipasang di lokasi saat pekerjaan berlangsung serta petugas pengalih lalu lintas juga akan disiagakan selama proses pekerjaan berlangsung untuk memandu pengguna jalan. “Kami menghimbau agar pengguna jalan senantiasa berhati-hati dan mematuhi rambu lalu lintas dan arahan petugas lapangan,” tegas Dono Boestami.
Untuk Informasi Lebih Lanjut:
Corporate Secretary PT MRT Jakarta
Email: [email protected]